Daftar Isi (toc)
Aplikasi kencan online terkecuali tak digunakan bersama dengan waspada malah mampu jadi keliru satu cara yang digunakan oleh penipuan berkedok investasi.
Sebagai pengguna, wajib konsisten waspada bersama modus-modus itu. Semoga tidak tersedia kembali korban layaknya Risky Dhamayanti.
Dia tertipu sampai nyaris Rp 2 miliar. Begini kronologinya:
Tahun lalu, Risky berkenalan bersama Noah Fang lewat aplikasi kencan online terhadap bulan November.
Noah mengaku sebagai warga negara Hong Kong yang bekerja di Singapura. Lalu Risky ditawarkan untuk berinvestasi di suatu aplikasi trading digital currency.
"Dia saat itu menjelaskan investasi layaknya digital currency, menurutnya beda bersama dengan kripto dan bitcoin. Saya sempat dikasih link situs Jianhong Jaman dan sanggup saya melihat-memirsa, memang muncul tampilan layaknya aplikasi trading," kata Risky.
Risky mengungkapkan Noah amat lancar menjelaskan laba-laba yang akan didapatkan terkecuali berinvestasi di web site dan aplikasi itu. "Dia menyampaikannya meyakinkan banget, laba mampu hingga 20%," ujar Risky.
Sampai selanjutnya Risky laksanakan deposit pertama sebesar Rp 2 juta. Tetapi memang, sementara itu aplikasinya yang menjalankan dia dan Noah. Sampai deposit dan penarikan ketiga belum tersedia tanda-tanda merugikan berasal dari investasi itu.
Kelanjutannya awal tahun ini, dia mulai kesulitan untuk menarik uangnya. Noah menyebut, selagi itu dia kudu laksanakan topup kembali ke aplikasi sehingga uangnya mampu ditarik. "Selagi itu masih mikir aduh sayang banget kecuali nggak ditopup, masih yakin juga kecuali itu tidak penipuan. Sebagian ratus juta kala itu," tambah dia.
Sesudah itu, Noah meyakinkan Risky kembali untuk topup sehingga beroleh insentif Rp 200 juta. Tapi kelanjutannya Risky curiga bersama dengan permintaan-permintaan Noah perihal topup itu. Sampai terkecuali ditotal mencapai Rp 1,9 miliar atau nyaris Rp 2 miliar.
Layaknya yang mesti membayar pajak hingga pembayaran lainnya. Sampailah nomor Risky diblok dan Noah tak dapat dihubungi.
Risky menyebut dia dan Noah belum dulu bertemu secara segera, sebatas berkomunikasi lewat Whatsapp. Terhitung berkomunikasi untuk investasi di aplikasi itu.
Dia berupaya untuk mengajak Noah bertemu dan membicarakan kasus itu. Sampai selanjutnya dia melaporkan Noah ke Polda Metro Jaya. Di sana, dia bertemu bersama seseorang yang juga melaporkan Noah dikarenakan jalankan penipuan yang mirip.
Sesudah itu Risky mengenakan akun palsu di Tinder dan dia mendapati akun Noah masih tersedia. Lantas mereka membuka dan Noah menawarkan modus yang serupa.
Kala itu Noah menambahkan nomor Indonesia. Ketika Risky menyimpan dan melacak info di Getcontact dia beroleh julukan yang tercantum Noah Penipu, Penipu berasal dari Hong Kong.
"Selanjutnya saya laporkan ke Polda Banten untuk kasus ini. Ini sebab tempat tinggal saya masih masuk wilayah Banten," jelasnya.
Ikuti Hotgirlsinc.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.
