Daftar Isi (toc)
Bank Sentral Singapura dan regulator keuangan setempat memperingatkan investor sebelum berinvestasi di mata uang kripto (Cryptocurrency). Hal itu gara-gara terdapat perubahan yang tajam dan potensi risiko bagi mereka yang menempatkan uang di Bitcoin cs itu.
"(Otoritas Moneter Singapura/Mas) mengerutkan kening pada kripto atau token sebagai aset investasi bagi investor ritel," kata Direktur Pelaksana Mas, Ravi Menon dikutip berasal dari Cnbc.
Untuk diketahui, harga Bitcoin naik 2,7% terhadap perdagangan Selasa (9/11) sampai menyentuh Us$ 68,086,45 per keping. Saat Ethereum yang merupakan aset kripto terbesar kedua menguat 1,56% jadi Us$ 4.813,94 per keping.
Sepanjang tahun ini, Bitcoin menguat 130% dan Ethereum melesat 550% di dalam periode yang mirip. Kedua mata uang digital itu sudah bergerak liar sepanjang tahun 2021 ini.
Terhadap Mei lalu, harga aset kripto sempat berguguran sehabis CEO Tesla Elon Musk lewat akun Twitternya mengatakan bakal berhenti kenakan Bitcoin sebagai alat pembayaran.
"Harga berasal dari aset kripto tidak terpaku terhadap mendasar ekonomi apapun, tak sekedar itu (Aset kripto) juga merupakan subyek berasal dari ayunan spekulatif yang tajam," ujar Menon.
"Investor berasal dari aset kripto ini dihadapkan terhadap risiko kerugian yang berarti," tambahnya.
Waktu ini, segudang negara di dunia tengah melacak cara untuk mampu mengatur mata uang kripto. Setidaknya sampai sekarang tersedia El Salvador yang sudah mengadaptasi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Ikuti Hotgirlsinc.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda ☆ (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.